Tentang Feelings and Emotions — Sebuah Cerita dari Kegiatan Mengajar Shalvia
Jadi kemarin ngelesin anak didikku, namanya Yasmine, materinya Feelings & Emotions. Waktu aku ngajarin, ini namanya perasaan Happy, ini namanya Sad. Kamu bisa Angry kalau contohnya begini, kamu bisa Worried kalau begitu. Kamu pernah nggak happy? Happy waktu ngapain aja? Dan seterusnya.
Anaknya bisa jawab pertanyaanku. Happy waktu diajak jalan-jalan sama mama papa. Sad waktu gak dibolehin makan coklat. Lonely kalau pas pulang sekolah di rumah ga ada orang, soalnya Mama Papa kerja, Ka Asipa main.
Pulangnya, aku nyadar. Anak 4 tahun aku ajarin gini, bisa jawab dengan lancar. Sedangkan kita yang udah umur segini, kadang ditanyain perasaan apa, kita jawabnya ga tau. 😂 Bingung, karena perasaannya terlalu banyak.
Terus keinget sama postingannya Mas Gun yang ini 😆
Tapi, sambil beresin flashcard, aku nyadar kalau, perasaan itu emang banyak jenisnya!
Kalau diajarin sejak kecil buat mendefinisikan perasaan, dan ngerti jenis-jenis perasaan, mungkin kita bakal lebih lancar jawabnya ya. Sedangkan kita dulu nggak diajarin itu. Learningnya by doing wqwqwq but it’s okay tho because we always had time to learn if we had the will 🫂
Kemarin aku mengajar, justru aku yang diajari sama anak kecil ini. Kalau aku sendiri juga masih punya PR yang banyak ❤️
Ini anaknya. Ditanyain, have you ever feeling lonely? Dijawab, yes miss. Yang lagu tiktok itu kan 😂 (Read: Lagunya Fifty fifty itu lhoo yang I’m feeling lonely~~)
Tanjung, 30 Mei 2023
Benar juga ya, terkadang kita orang dewasa suiit sekali mengungkapkan apa perasaan yang sedang kita alami. Khawatir kalau diungkapkan orang lain malah jadi salah terima. Akhirnya cuma bisa uring-uringan sendiri 😂