selamat idul fitri
Kesiur angin menerpa rambut Sarah hingga berkibar. Senyumnya lebar, secerah matahari yang sama teriknya bersinar di atas. Anak 6 tahun itu gembira diajak jalan-jalan oleh Ibu dan Ayahnya. Di dekatnya, orang tuanya juga memasang senyum yang sama, tanda mereka berbahagia di hari yang fitri ini.
“Kita mau kemanaaa?” tanya Ayahnya.
“Keee masjid!” jawab Sarah ceria.”Ke masjid mau ngapain?” timpal Ibunya.
“Shalat Id!” seru gadis kecil itu sumringah.
Ayah dan Ibunya bertatapan dari spion motor, tersenyum, meski matanya memancarkan kesedihan.Dari atas motor Supra X itu, sang Ayah merapal maaf yang hanya diucapkan dalam hati.
Selamat Idul Fitri, Sarah, anakku sayang. Mohon maaf lahir batin, maaf Ayah belum bisa membeli mobil, hingga kita harus kemana-mana berboncengan bertiga seperti ini. Maafkan Ayah belum jadi Ayah yang baik..
Di belakangnya, sambil memegangi anaknya, Ibunya mengucapkan doa yang sama.
Sugeng riyadi, Mas dan Anakku sayang. Maaf Ibu belum bisa berbuat banyak, selain merawatmu dan memastikanmu tumbuh baik. Semoga tahun ini Ibu bisa berbuat lebih, lebih baik lagi. Maafkan Ibu belum menjadi Ibu yang baik..
Di belakangnya Sarah tertawa riang, tidak mengerti apa kecamuk pikiran Ibu dan Ayahnya. Di sekitarnya, para tetangga tersenyum. Pikiran mereka sama, π΄πΆπ―π¨π¨πΆπ© π¬π¦ππΆπ’π³π¨π’ πΊπ’π―π¨ π£π’π©π’π¨πͺπ’.
#5CC #5CCDay6 #DioramaCareerClass #BentangPustaka
Leave a Reply