Indonesia Bebas Kusta bersama NLR Indonesia dan PT. Dahana
Teman-teman, nggak kerasa udah bulan November, nih! Selain hashtag #NovemberRain yang selalu digaungkan tiap awal bulan, di November ini kita juga memperingati Hari Kesehatan Nasional, lho! π Hari Kesehatan Nasional jatuh di tanggal 12 November, dan menjadi momentum akan pentingnya kesehatan di negeri kita ini. Tak terkecuali untuk para penyandang disabilitas, termasuk penderita penyakit kusta.
Rabu (24/11) kemarin, Kantor Berita Radio (KBR) mengadakan Talkshow Ruang Publik bersama dengan NLR Indonesia. Talkshow yang bertemakan “Bahu Membahu untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta” tersebut dihadiri oleh dr. Febrina Sugianto selaku Junior Technical Advisor dari NLR Indonesia dan Eman Suherman, S. Sos selaku Ketua TJSL PT. Dahana (PERSERO).
Peran NLR Indonesia Menuju Indonesia Bebas Kusta
Terkait dengan Hari Kesehatan Indonesia yang mengambil tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku”, dr. Febrina mengungkapkan keinginannya agar program dari NLR dapat lebih banyak bekerjasama dengan masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan, NLR berharap dapat meningkatkan awareness tentang penyakit kusta dan penyandang disabilitas.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan NLR Indonesia antara lain:
- Lomba Suara untuk Indonesia Bebas Kusta (SUKA) yang menargetkan orang-orang dengan kusta serta disabilitas untuk mengirimkan karya seperti artikel, foto, dan media pendek
- Virtual Run yang bekerjasama dengan POTADS untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap down syndrome
- Workshop rutin mingguan selama November untuk orangtua anak dengan kusta atau disabilitas tentang pengasuhan dan perawatan anak berkebutuhan
- Terkait dengan pencegahan Covid-19, NLR mendukung pemerintah dengan menyediakan dan mendistribusikan berbagai media edukasi yang diperuntukkan untuk anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum
- Kampanye penyadaran atau awareness raising untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum
Selain itu, NLR juga mempunyai 15 program terpisah yang memiliki tujuan utama untuk mendukung Indonesia Sehat dan Bebas Kusta.
Peran PT. Dahana dalam Indonesia Sehat dan Bebas Kusta
PT Dahana selaku BUMN melaksanakan CSR (Corporate Social Responsibility) atau TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, salah satunya di bidang kesehatan.
Salah satu bentuk CSR di bidang kesehatan tersebut adalah pengobatan massal yang dilakukan setiap tahun sejak tahun 2017. Sasaran program tersebut adalah untuk masyarakat di lingkungan sekitar PT. Dahana, tepatnya di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Program CSR itu mencakup 17 program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Perusahaan tersebut bekerjasama dengan puskesmas dan kader-kader kesehatan di level desa.
Tahun 2021, kegiatan tersebut bertambah satu yaitu berupa program penanggulangan terhadap kusta. Adanya program penanggulangan kusta tersebut sebagai hasil tracing dan screening yang dikemas menjadi program pengobatan massal. Dari hasil tracing tersebut, ditemukan masih banyak masyarakat yang terdampak kusta di lingkungan sekitar perusahaan.
PT. Dahana juga menyediakan bantuan berupa alat-alat kebersihan diri dan alat pelindung diri (APD) bagi para penderita kusta. Sejalan dengan itu, PT. Dahana juga memiliki program untuk memberdayakan perekonomian orang-orang dengan disabilitas dengan cara menyediakan lahan untuk usaha.
Pandemi berdampak pada program CSR pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh PT. Dahana. Peserta pengobatan gratis biasanya mencapai 1000 orang. Tetapi karena sudah tidak diperbolehkan untuk berkerumun, maka pengobatan gratis dilaksanakan secara mobile atau berkeliling.
Pak Eman berharap masyarakat dapat mengurangi stigma negatif pada penderita kusta, dan dapat melakukan mitigasi terhadap penyakit kusta di lingkungannya.
Pandemi dan Pengobatan Kusta
Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 memiliki dampak ke berbagai sektor. Tentu saja, sektor kesehatan juga turut berdampak, termasuk dalam kasus penyakit kusta.
Misalnya saja di Subang, sebelum pandemi, tercatat ada 457 penderita penyakit kusta. Namun setelah pandemi, jumahnya turun menjadi 116 saja. Hal ini bisa berarti berita buruk, karena adanya restriksi pada akses kesehatan membuat penderita kusta yang seharusnya lebih banyak daripada yang tercatat.
Pesan untuk Masyarakat
dr. Febriana juga berharap agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam membantu pengobatan kusta. Misalnya apabila ada anggota keluarga yang terkena kusta, maka anggota keluarga yang lain juga harus memeriksakan apakah juga terkena kusta atau tidak. Karena gejala awal kusta tidak terlalu kelihatan, sehingga penderita yang masih dalam tahap awal seringkali tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah terinfeksi, dan tidak berobat ke rumah sakit.
Masih banyaknya stigma masyarakat dalam menilai penderita kusta acapkali menjadi hambatan. Padahal, penyakit kusta juga hanya dapat menular apabila melakukan kontak erat kepada penderita. Itupun melalui droplet atau percikan cairan yang berasal dari saluran nafas. Selain itu, obat yang dikonsumsi penderita kusta dalam 3 x 24 jam akan langsung mengurangi resiko penularan hingga tersisa 20 persen.
Maka dari itu, masyarakat juga diharapkan dapat mendukung Indonesia Sehat dan Bebas Kusta, dengan cara menaikkan awareness juga dengan memberi dukungan fisik maupun moril untuk penderita kusta. Apabila tidak bisa membantu secara langsung, setidaknya dapat menyebarkan informasi tentang penyakit kusta agar semakin banyak yang mengerti.
“Semakin banyak orang yang mengerti kusta, semoga semakin rendah stigmanya. Ketika stigma itu rendah, maka semakin banyak kasus yang terdeteksi. Dan ketika semakin banyak kasus yang terdeteksi, maka semakin yang bisa disembuhkan, bahkan tidak perlu mengalami disabilitas.”
dr. Febriana
Tentang NLR Indonesia
NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan tiga zero, yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi).
Saat ini NLR beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia. Di Indonesia, NLR mulai bekerja di tahun 1975 bersama Pemerintah Indonesia. Pada 2018, NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas dari kusta. Sama seperti aliansi NLR Internasional, NLR Indonesia memiliki slogan: Hingga kita bebas dari kusta.
Tentang Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan. Tanda-tanda kusta adalah rasa lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, lalu diikuti oleh munculnya lesi atau kelainan kulit. Kelainan kulit tersebut dapat berbentuk bercak keputih-putihan atau kemerah-merahan yang mati rasa dan dapat terjadi secara total maupun sebagian.
Jadi apabila teman-teman menjumpai tanda-tanda seperti itu, segeralah berobat ke fasilitas kesehatan, ya!
(shalvia shahya, 2021)
31 Comments
Yonal Regen
Alhamdulillah bisa ikut livestreaming tentang kusta dari KBR ini. Semoga semakin banyak yang teredukasi tentang fakta kusta, sehingga tidak ada lagi stigma negatif tak berdasar yang beredar di masyarakat
shalvia shahya
Betul kak, semoga kedepannya edukasi tentang kusta semakin banyak yaa
thya
Keren eventnya. Semoga dengan adanya program penanggulangan kusta, kasus kusta di Indonesia semakin menurun yaa.. Amiinn..
shalvia shahya
Amin, semoga yaa kak..
bobby
bentuk CSR yang terfokus jelas lebih efektif, khususnya terkait dengan kesehatan. good job PT Dahana.
shalvia shahya
Betul kak, dengan audiens yg lebih spesifik juga memudahkan pengobatannya yaa
Ahmad Shah Laupa
Banyak juga ya kegiatan NLR Indonesia, saya baru tahu nih ada organisasi non-pemerintah NLR Indonesia. Kereen min ulasannya, jadi nambah ilmu…. hihihi
shalvia shahya
Betul kak, selain NLR Indonesia juga banyak lagi organisasi non-profit yg menyelenggarakan kegiatan serupa. Sama-sama, semoga bermanfaat..
Ditulis.ID
Artikel yang sangat informatif dan mudah dipahami. terimakasih telah berbagi kak
shalvia shahya
Semoga bisa diambil manfaatnya yaa kak, sama-sama..
Dinda
PT. Dahana aku baru denger namanya. Hehehe.. kalo baca masalah kusta ini q jadi keinget sejarah dimana orang-orang kusta di buang ke sebuah pulau (aku lupa nama pulaunya) karena keluarga “malu” memiliki keturunan kusta. Nah, masalahnya emang kurangnya edukasi tentang kusta yang akhirnya stigmanya berlanjut. Semoga dengan adanya edukasi ini masyarakat nggak serta merta ngasih stigma ke penderita kusta. π
shalvia shahya
Betul kak, zaman dahulu memang begitu. Syukurlah sekarang ilmu kesehatan semakin modern yaa kak, jadi gejala kusta penderita bisa lebih ringan karena sudah diobati. Saya juga berharap hal yg sama kak, terima kasih yaa kak sudah membacaa π
Jihan
Beneran iniii kak salah satu mamanya temenku pernah ada yg kena kusta dan mendapat perlakuan ngga menyenangkan bahkan dari paramedisnya sendiri. Pas pindah ke dokter swasta yang bukan rujukan BPJS malah enakeun perlakuannya
shalvia shahya
Wah sedih banget π Padahal paramedis seharusnya netral yaa perlakuannya ke pasien. Edukasi kusta harus dilakukan ke paramedis juga yaa.. Semoga kedepannya hal-hal seperti ini semakin berkurang..
Rendi Riansyah
Salut sih sama PT. Dahana yang peduli akan kesehatan. Terutama mengenai penyakit kusta ini. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat.
Phaiyw
Aku juga ikutan acara talk show ini kak, memang ya sekarang ini penting banget meningkatkan awarness dan edukasi tentang kusta dan disabilitas. Kadang karena tanpa pengetahuan jelas banyak pasien kusta dikucilkan.
shalvia shahya
Wah barengan dong, hehe.. Betul banget kak, semoga kedepannya stigma negatif tentang kusta dapat banyak berkurang yaa
shalvia shahya
Betul kak, CSRnya sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar ya. Sehat-sehat selalu jg yaa kak
Ikfi
Penyakit kusta rasanya jaraang banget digaungkan ya. Alhamdulillahnya sekarang ada gerakan-gerakan peduli kusta, soalnya kusta ga bisa disepelekan π Moga kita semua sehat-sehat.. aamiin.
shalvia shahya
Iya jarang terdengar, padahal kasusnya termasuk umum di Indonesia dan tidak bisa disepelekan. Aamin, semoga kesehatan selalu melimpahi kita semua yaa kak
Ice Cream
keren peran PT. Dahana ini, jarang ada perusahaan yang mau turun sampai tingkat desa. terkhusus di desa-desa yang pelosok pedalaman.
terus terimakasih juga buat Dr. Febriana yg udah menjelaskan bahwa kuta itu tidak semengerikan seprti yg selama ini saya bayangkan.
shalvia shahya
Semoga artikelnya bermanfaat yaa kak..
Mohammad Rizal Abdan Kamaludin
Artikelnya bermanfaat sekali mbak, semoga stigma buruk yang selama ini terjadi segera menghilang, agar banyak orang yang sadar untuk keselamatan bersama. terima kasih juga untuk NLR.
shalvia shahya
Aminn.. Semoga penyakit ini lebih banyak dikenal di Indonesia ya..
Samleinad
Problem terkait penyakit kusta tak hanya pada menyembuhkan penyakitnya. Tetapi juga mengubah stigma negatif masyarakat dalam menilai penderita kusta ini. Terima kasih utk informasinya
shalvia shahya
Betul kak, mengubah stigma dan persepsi kadang butuh waktu yg lebih lama.. Semoga bermanfaat yaa kak
Herijo
Pentingnya kesadaran dalam masyarakat akan penyakit yang mengakibatkan disabilitas seperti ini, dengan tidak men stigma negatif penderitanya.
shalvia shahya
Setuju banget kak dengan statementnya..
Nova Violita
minimnya pengetahuan masyarakat tentang kusta, dan stigma dimasyarakat, membuat penderita dijauhi.
semoga dengan kegiatan NLR semakin banyak yang tahu, dan sembuh..
shalvia shahya
Keadaannya memang seperti itu kak sayangnya.. Amin, saya juga berharap hal yang sama kak
Teddy
Artikel yang sangat bermanfaat Kak, Teddy jadi lebih paham mengenai kondisi dan cara menanggulangi para penderita Kusta. Tidak dapat dipungkiri di zaman sekarang menjaga kesehatan itu penting, apalagi Kusta ini, walau penularannya rendah bukan berarti kita bisa santai.
Terima Kasih Kak.