Uncategorized

Hari Guru

Saya bukan pengguna aktif Facebook. Terakhir akun saya benar-benar aktif itu sepertinya zaman SMP hingga masa SMA awal. Waktu masih sering pakai emot :v hahaha.

Tapi karena Pakde-pakde dan Bude-bude yang sudah berumur rata-rata berjejaring di Facebook, jadi dalam waktu dekat ini akunnya tidak saya non-aktifkan. Biarlah meski tidak pernah posting apa-apa.

Baru-baru ini, saya memperbarui pengaturan agar postingan di Instagram juga dapat ter-upload otomatis di Facebook. Tapi seringnya, saya lupa kalau sudah di-setting begitu.

Ketika pagi tadi saya membuka Facebook, saya terkejut dengan adanya komentar dari pahlawan saya semasa sekolah, yakni guru SMA dan guru TK, serta sanak saudara yg sudah lama tidak bertemu. Mereka turut berkomentar dengan bernostalgia pada buku yang saya baca kemarin.

Siapa sangka, postingan iseng-iseng saya bisa menyambung tali silaturahmi dengan orang yg sudah lama tidak saya temui. Sekaligus juga saling bertukar doa dan harapan agar selalu sehat, pekerjaan lancar, diberkahi dan diberi keselamatan.

Terlebih mereka adalah guru-guru saya, para pahlawan tanpa tanda jasa. Orang yang mengajari saya membaca, menulis, dan berbahasa Inggris. Orang yang melihat saya dari masih ingusan (secara harfiah) hingga sekarang ketika saya sudah sering pegal-pegal kalau kebanyakan duduk.

Hati saya hangat. Sesuai dengan tujuan awalnya, bila dipakai dengan bijaksana, media sosial memang mendekatkan yang jauh. Sedekat doa-doa yang seberapapun jauh asalnya akan tetap sampai kepada penerimanya, meski fisik tidak mudah bersua.

[Repost dari postingan Instagram]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *