duka membersamaiku seperti sepotong jepit rambut yang abadi

aku pernah melawan kematian saat umurku 12. kematian menang, aku kalah. kematian membawa seseorang pergi. aku hidup, tapi rasanya aku juga ikut mati. setelahnya, ia menjadi kenalan lama. kenalan yang pernah mampir sebentar, meninggalkan jejak dalam, lalu pergi. aku menatap kematian dengan cara yang jauh berbeda dibanding sebelumnya. dia ada dimanapun, kapanpun. di bawah pohon, […]

Posted in FictionLeave a Comment on duka membersamaiku seperti sepotong jepit rambut yang abadi

Sandang, Pangan, Sepatu Gema (Akhir)

“Gema punya warung.. Gema sekarang jualan. Gema anak penjual..” kata anak-anak di depan rumahku, menyanyikan kata-kata yang sama berulang kali. “Bu, mereka ngomong kalau akuu anak penjual!” kata Gema mengadu, wajahnya merah. Istriku yang sedang menggoreng risol mengusap kepala bocah cilik itu. “Lho, kan memang penjual. Mereka cuma ngomong yang betulan.” “Tapi Gema tidak suka […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Pangan, Sepatu Gema (Akhir)

Sandang, Pangan, Sepatu Gema (5)

“Jadi sepatu Gema kapan belinya Pak?” tanya si kecil mungil itu sambil menjilati tangannya yang penuh dengan remahan snack cokelat. “Nanti ya, Nak. Bapak dan Ibu sedang cari uang dulu.” jawab istriku, mencoba membesarkan hatinya. “Ibu cari uang juga? Yang cari uang kan, Bapak. Kenapa bu?” “Biar Gema bisa beli sepatu yang baguuus sekali.Tidak apa-apa […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Pangan, Sepatu Gema (5)

Sandang, Papan, Sepatu Gema (4)

Bis yang membawaku berhenti di depan rumahku. Rumah yang rencananya akan aku betulkan dengan uang hasil bonus, yang kuusahakan sejak awal mula bekerja, namun terpaksa harus menunggu lagi sedikit lebih lama. Cuaca hari ini mendung tipis-tipis, matahari tampak bersembunyi di balik awan. Angin bertiup sedikit, menjadikan udara sejuk–udara yang jarang ditemui di ibukota. Aku menguatkan […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Papan, Sepatu Gema (4)

Sandang, Papan, Sepatu Gema (3)

. “Pak, sepatuku mana?” tanya Gema dengan raut berbinar. Sepatu yang dia idam-idamkan sejak melewati toko bersama Ibunya pekan lalu, warnanya putih dengan tali merah, sol sepatunya cokelat. Kalau beli sepatu, dapat bonus jam tangan, katanya. Laki-laki itu melihatnya dengan pandangan sedih. “Belum ada, nak.” Gema mengerucutkan mulutnya sejenak. “Kan aku mau sekolah, Pak..” “Ya, […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Papan, Sepatu Gema (3)

Sandang, Pangan, Sepatu Gema (2)

. Asap kota bercampur deru kendaraan menjadi suara yang aku dengarkan tiap pagi tanpa absen, begitupun hari ini. Matahari pagi bersinar hangat, bis kota dan kendaraan pribadi simpang siur membawa pekerja kantoran, ibu-ibu ke pasar, juga anak-anak yang berangkat ke sekolah, menuju tempatnya masing-masing. Angin berhembus pelan melewati anak rambutku yang tetap saja tidak mau […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Pangan, Sepatu Gema (2)

Sandang, Pangan, Sepatu Gema

“Pak.” “Ya.” “Anakmu minta sepatu.” Laki-laki itu menengadahkan wajahnya ke langit yang rapat dengan gulungan awan hitam. Barangkali siang ini dia bisa mencoba membantu merapikan rumput di rumah sebelah, membetulkan pipa rusak, membersihkan toilet—apa saja yang bisa dilakukannya. Dia berdiri, merapikan kemejanya yang sedikit kusut karena satu jam duduk di kursi tunggu stasiun, dan berkata […]

Posted in FictionLeave a Comment on Sandang, Pangan, Sepatu Gema

Pulang

. “Pulang dulu, Bu Nyai, Pak Yai.” kataku sembari mencium tangan kedua pengganti orangtuaku selama di pesantren ini. Keduanya teduh dengan senyuman. Sudut mata Pak Yai dan Ibu yang mengerut, namun tidak memudarkan kecantikan serta kegagahan mereka berdua. Takdzimku kepada mereka berdua yang mengasuhku, membimbingku, melindungiku bertahun-tahun terakhir ini. “Iya nduk, hati-hati di jalan..” Aku […]

Posted in FictionLeave a Comment on Pulang

Komentar

Terdengar suara tangisan dari ruang depan. Cepat-cepat aku menyisihkan cucianku lalu bergegas melihat bayiku yang tadinya pulas. Sekarang dia merengek, sepertinya kelaparan. Cuaca hari itu panas, matahari tepat berada di atas kepala. “Cup, cup.. Sayangku lapar ya?” kataku sembari menimang-nimangnya. Kudekatkan dadaku ke mulutnya agar Ia bisa segera menyusu. Semenit, dua menit.. Naas, tangisannya semakin […]

Posted in FictionLeave a Comment on Komentar

Makan

Harum masakan menguar dari dapur. Perpaduan aroma bawang merah dan bawang goreng yang ditumis dengan sedikit minyak dipadu dengan wangi sambal terasi pastilah menerbitkan liur bagi siapa yang menciumnya. Di sampingnya terdengar bunyi menggelegak dan wangi nasi sekilas, menandakan sumber karbohidrat utama itu sudah hampir masak. Ia membersihkan sisa-sisa kangkung yang sudah dipotongnya sebelum menumis […]

Posted in FictionLeave a Comment on Makan