bahasa Jepang oh bahasa Jepang

Ohayou!

Kali ini saya mau cerita tentang pelajaran Bahasa Jepang yang tinggal kenangan di SMAN 1 Pati aka Smansapati.

Kurikulum 2013 mewajibkan setiap siswa baru mengambil satu pelajaran dari bidang IPS, dan satu pelajaran dari bidang Bahasa. Pilihanku adalah Geografi (mengingat  Geografi semasa SMP cukup menyenangkan dan tidak serumit Sosiologi yang penuh hapalan dan Ekonomi yang banyak hitungan–sebenarnya bisa dibilang aku masih suka main tanah) dan Bahasa Jepang. Setiap sekolah pasti punya lintas minat bahasa yang berbeda. Ada yang Perancis, Jepang, Jerman, bahkan sekolah swasta mengusung bahasa Arab. Di SMAN 1 Pati, lintas-minat bahasanya adalah Jepang dan Perancis.

Perkenalkan, berbaju ungu, Asni Sensei yang baik tiada tara. (Sensei adalah panggilan untuk guru dalam bahasa Jepang). Rambutnya pendek, murah senyum dan murah tertawa.

Aturannya, jika siswa sudah memilih sebuah bahasa, maka akan terus dijalaninya hingga kelas 12. Artinya adalah, aku seharusnya mempelajari bahasa Jepang tiga tahun. Tapi atas kebijakan kurikulum yang selalu berubah-ubah, Kepala Sekolahku yang sekarang, Bapak Budi Santosa menyebutkan bahwa hanya terdapat satu pelajaran bahasa asing, one and only, yaitu bahasa Inggris.

Yang artinya, pelajaran bahasa Jepang ini bubar tengah jalan.

:’) Sediiih.

Bukan berarti aku stop pelajarin bahasa Jepang. Lagian sudah kelas 3, mungkin maksudnya para guru itu baik, agar kami bisa fokus dan nggak mempelajarin Jepang dengan nonton anime yang it means mengurangi waktu belajar hahaha. (Sebenernya, udah lama banget daku nggak nonton anime. Sok sibuk, sih, akunya..) Guru bahasa Inggris peminatanku asique, kok. Miss Pal namanya. Kita jadi sering listening. Dan masya Allah vocab-ku masih cetek banget. Grammar apalagi, sama dah berantakannya kayak kamarku.

Itu epilog dari saya. Malam ini, fokus utamanya sebenarnya cuma kangen dan supaya foto ini tetap ada di dunia internet. Ketika dunia nyata merapuh, bukannya dunia maya selalu dapat diperbaharui?

(intinya: kalau fotonya hilang, masih ada backup-nya)

Foto diatas pol, adalah foto yang paling bener. Nggak ngeblur dan semua tampangnya oke. Tapi, bukannya yang ngeblur punya cerita? #HidupFotoBlur !!! #BlurPunyaCerita

Perkenalkan, dari yang berkacamata diujung, namanya Kevin, lalu Ilham, Reza, Sensei, dan Raafi. Tiga cewek geulis dibawah, Inggar yang pakai jas, Sutel yang pakai kacamata. Sisanya yaitu adalah si buta dari gua hantu. (btw itu kenapa matanya Raafi sama Inggar kelihatan sipit? Ah, merem kali, ya.) Calon-calon pergi ke Jepang. Sudah pantas, belum? :p
Candid beneran, ya. Lihat aja si Raafi dan Ilham ketawa sampek blur fotonya. Si Sutel sampai nggak kelihatan matanya. Btw kalau lihat pakai HP, bagian blurnya nggak kelihatan. Btw lagi dibelakang itu, pelajaran nari cha-cha. Wkwkwk.
emang digimanain Sensei teteup paling cantik
nampang dikit lah ‘kali-‘kali><;;;

Jadi itu ceritanya janjian ketemuan sama Sensei buat benahin nilai raport yang waktu kelas satu nilainya nggak bisa masuk, jadi tertulis nol koma nol. Problem fixed fast, sih, habis itu malah becanda sama Sensei. Padahal udah waktunya masuk kelas, Matematika Wajib dengan Mama Sumanah. Sampai kelas kena marah semuanya, ahaha.

Gak apa ah, yang penting dapat foto sama Sensei. :p

Arigatou, Sensei! /bow

(glad to meet you all, fellas.)

Udah pagi. Shalvi mau bobok. bbye~~! :3

Leave a Reply